Sulit Menerima Kenyataan Pahit, Bisa Jadi itu Gangguan Penyesuaian
Masalah rekonsilasi membuat penderitanya susah terima fakta hidup Dalam jalani perjalanan hidup yang berkelok, sebagian orang kemungkinan susah terima fakta pahit di hadapannya. Pada sebagian orang, susah terima fakta ini bisa jadi tanda-tanda situasi kejiwaan yang disebutkan dengan masalah rekonsilasi atau adjustment disorder. Semacam apa tanda-tanda serta pertanda masalah rekonsilasi?
Masalah rekonsilasi, waktu terima fakta demikian susah dilaksanakanSeperti namanya, masalah rekonsilasi ialah permasalahan kejiwaan waktu seorang merasai depresi yang tidak umumnya dalam hadapi permasalahan serta beban hidup. Permasalahan itu bisa bermacam, dari mulai orang paling dekat yang wafat, putus cinta, sampai terima penghentian hubungan kerja.
Masalah rekonsilasi atau adjustment disorder membuat penderitanya terus-terusan depresi, berduka, serta bersedih. Dia kemungkinan akan alami pengurangan ketertarikan dari kesibukan yang dia senang serta menarik diri dari kehidupan sosial.
Beberapa ciri di atas kemungkinan condong seperti dengan tanda-tanda stres, hingga masalah rekonsilasi sering disebutkan dengan stres keadaanonal. Tetapi, masalah rekonsilasi bisa tidak sama dengan stres mayor sebab tanda-tanda stres yang kemungkinan semakin banyak.
Masalah rekonsilasi tidak sama dengan masalah depresi pascatrauma atau PTSD. Karena, PTSD condong dipacu oleh insiden yang memberikan ancaman nyawa serta dirasakan minimal 1 bulan sesudah insiden. Tanda-tanda PTSD dapat semakin lama dibanding masalah rekonsilasi.
Fakta pahit yang beresiko pacu masalah penyesuaianPada dasarnya, semasing individu dari muka bumi mempunyai tanggapan yang lain dalam hadapi persoalan hidupnya. Oleh karenanya, insiden pahit pemicu masalah rekonsilasi juga bisa bermacam, contohnya:
Permasalahan perpisahan atau perkawinan
Jalinan atau permasalahan persahabatan serta percintaan
Perkembangan posisi sosial, seperti pensiun, mempunyai anak atau akan jalani pendidikan buat beberapa anak
Keadaan yang bikin rugi, seperti kehilangan pekerjaan atau mempunyai permasalahan keuangan
Orang paling dekat yang wafat
Permasalahan di sekolah atau dalam tempat kerja
Insiden yang memberikan ancaman nyawa, seperti gempuran fisik, pertarungan atau musibah alam
Permasalahan yang masih tetap berjalan, seperti mempunyai penyakit klinis atau tinggal di lingkungan yang tidak aman
Menurut Mayo Clinic, insiden di waktu kecil atau peristiwa pahit lain tingkatkan efek menyebabkan masalah rekonsilasi.
Tanda-tanda masalah rekonsilasi yang berlagakmGejala masalah rekonsilasi bisa beragam tergantung pada fakta yang ditemui. Di bawah ini tanda-tanda umum dari masalah rekonsilasi:
Berasa susah, putus harapan, atau mungkin tidak nikmati beberapa hal yang dahulu disenangi
Seringkali menangis
Berasa kuatir, grogi, resah, cemas, atau depresi
Susah tidur
Minimnya selera makan
Susah fokus
Gampang berasa kerepotan
Susah jalani kesibukan setiap hari
Menarik diri dari kesibukan sosial
Hindari kepentingan penting seperti kerja
Terbesitnya kemauan untuk bunuh diri
Menanggung derita masalah rekonsilasi membuat penderitanya seringkali menangis serta berasa putus asaGangguan rekonsilasi kemungkinan akan menyebabkan timbulnya tanda-tanda fisik, kecuali dengan tanda-tanda psikologis di atas. Tanda-tanda fisik itu termasuk juga:
Insomnia
Kecapekan
Sakit di tubuh
Masalah pencernaan
Otot berkedut
Tanda-tanda masalah rekonsilasi umumnya ada dalam tiga bulan sesudah permasalahan berlangsung. Sesudahnya, tanda-tanda yang dirasa condong tidak lebih dari pada enam bulan. Tetapi, bila pemicu depresi yang Anda menghadapi masih berlangsung serta terus bersambung, tanda-tanda yang dirasakan dapat lebih dari pada enam bulan.
Perlakuan masalah rekonsilasi untuk penderitanyaApabila Anda atau orang paling dekat memperlihatkan tanda-tanda di atas, khususnya sesudah ada momen pahit yang menyebabkan kemerosotan, menjumpai psikolog akan dianjurkan. Psikolog bisa memberi therapy untuk mengatasi masalah rekonsilasi atau akan membutuhkan interferensi lain dari psikiater.
1. TerapiPenanganan penting untuk menangani masalah rekonsilasi ialah therapy oleh psikolog. Bila pasien memerlukan beberapa obat, terlibat psikiater kemungkinan dibutuhkan. Therapy akan dilaksanakan dengan cara periodik untuk memberi suport emosional untuk pasien dalam pahami pemicu masalah rekonsilasi yang dirasakan.
Ada beberapa macam therapy untuk mengatasi masalah rekonsilasi, contohnya:
Psikoterapi, disebutkan dengan therapy konseling atau therapy bicara
Interferensi kritis atau perawatan psikologis genting
Therapy keluarga serta barisan
Therapy sikap kognitif atau CBT. Therapy ini akan fokus pada pemecahan permasalahan dengan mengganti pertimbangan pasien serta sikapnya yang tidak produktif.
Psikoterapi interpersonal atau IPT, yaitu psikoterapi periode pendek
2. Obat-obatanBeberapa pasien masalah rekonsilasi kemungkinan akan memerlukan beberapa obat untuk sembuh dari adjustment disorder. Beberapa obat itu diberi untuk menangani tanda-tanda dari masalah ini, seperti insomnia, stres, serta rasa kuatir. Obat itu termasuk juga:
Benzodiazepine, seperti lorazepam serta alprazolam
Ansiolitik nonbenzodiazepine, seperti gabapentin
obat antidepresan kelompok selective serotonine reuptake inhibitor (SSRIs), seperti sertraline
[[artikel-terkait]]
Catatan dari SehatQGangguan rekonsilasi membuat seorang alami kesusahan terlalu berlebih dalam terima fakta. Jika Anda lihat orang paling dekat yang terus-terusan berduka sesudah ada fakta pahit, bantulah dia untuk menjumpai pakar kejiwaan. Memperoleh pertolongan karieronal dengan selekasnya bisa hindari peluang jelek dari masalah ini, termasuk juga bunuh diri.
masalah mental kesehatan mental Rujukan Healthline. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adjustment-disorders